Apa Gaya Belajar Itu?
Belajar di bidang formal tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika Anda harus belajar dengan terpaksa .
Misalnya, Anda harus belajar karena itulah satu-satunya cara untuk
lulus, mendapat pekerjaan atau bahkan kenaikan pangkat. Contoh lain dari
keterpaksaan adalah bila Anda menyukai belajar di kelas dengan bimbingan dosen, sedangkan Anda terpaksa kuliah di Universitas Terbuka (UT) yang mempunyai sistem belajar jarak jauh.
Menghadapi
keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang menyenangkan. Tidak
akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrasi belajar jika ia merasa
terpaksa. Oleh karena itu, Anda perlu mencari jalan bagaimana agar
belajar menjadi hal yang menyenangkan, atau …. walaupun tetap terpaksa,
tapi dapat menjadi lebih mudah dan efektif.
Para
ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori mengenai gaya
belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal yang
mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan
konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan
dengan gaya belajar Anda. Jika Anda mengenali gaya belajar Anda, maka
Anda dapat mengelola pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana Anda
dapat memaksimalkan belajar Anda. Apa gaya belajar itu?
Pengaruh Lingkungan Belajar
Lingkungan mempengaruhi kemampuan Anda dalam berkonsentrasi untuk
belajar. Anda akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi Anda, jika
Anda mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi.
Jika Anda dapat memaksimalkan konsentrasi, Anda mampu menggunakan
kemampuan Anda pada saat dan suasana yang tepat. Dengan demikian Anda
dapat menghemat energi. Coba bayangkan jika Anda termasuk orang yang
suka belajar di tempat yang sepi dan tenang, sementara teman Anda
mengajak belajar di rumahnya sambil memasang musik dengan keras.
Mampukah Anda berkonsentrasi dengan maksimal?
Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
a. Suara
Tiap orang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara. Ada yang
menyukai belajar sambil mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun
nonton TV. Ada juga yang suka belajar di tempat yang ramai, bersama
teman. Tapi ada juga yang tidak dapat berkonsentrasi kalau banyak orang
di sekitarnya. Bahkan bagi orang tertentu, musik atau suara apapun akan
mengganggu konsentrasi belajar mereka. Mereka memilih belajar tanpa
musik atau di tempat yang mereka anggap tenang tanpa suara. Namun,
beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara ataupun
tidak. Mereka tetap dapat berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun.
b. Pencahayaan
Pencahayaan merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan
dibandingkan pengaruh suara. Mungkin karena relatif mudah mengatur
pencahayaan sesuai dengan yang Anda butuhkan.
c. Temperatur
Pengaruh temperatur terhadap konsentrasi belajar pada umumnya juga tidak
terlalu dipermasalahkan orang. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa
reaksi tiap orang terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar
di tempat dingin, atau sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat
yang hangat.
d. Desain Belajar
Jika Anda sedang membaca, menulis, atau meringkas modul yang membutuhkan
konsentrasi, coba perhatikan, apakah Anda merasa lebih nyaman untuk
melakukannya sambil duduk santai di kursi, sofa, tempat tidur, tikar,
karpet atau duduk santai di lantai? Jika salah satu cara tersebut
merupakan cara yang membuat Anda lebih mudah berkonsentrasi untuk
belajar, maka mungkin Anda termasuk orang yang membutuhkan desain informal atau cara belajar tidak formal yang santai.
Jika Anda termasuk tipe yang membutuhkan desain formal,
maka mungkin Anda lebih mudah berkonsentrasi jika belajar dengan kursi
dan meja belajar. Lengkapi tempat belajar Anda dengan kalimat-kalimat
positif, foto, gambar, atau jadwal belajar yang dapat meningkatkan
semangat belajar Anda. Yang penting, sesuaikan dengan tipe Anda, baik
tipe informal maupun tipe formal.
Anda telah mengetahui faktor-faktor dalam lingkungan yang dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar. Jadi, maksimalkan lingkungan tersebut
untuk memaksimalkan konsentrasi belajar Anda.
Kenali Aspek Kesiapan Belajar Anda
Tahukah Anda, apa saja yang menjadi aspek kesiapan belajar? Aspek-aspek tersebut merupakan pilihan. Ada orang yang cocok dengan aspek ABC, sedangkan yang lain lebih cocok dengan aspek XYZ. Yang penting adalah Anda mengenali aspek yang menjadi penentu kesiapan belajar Anda. Jika Anda mengenalnya, Anda dapat mempersiapkan diri secara maksimal.
a. Motivasi
Motivasi tiap orang untuk belajar berbeda-beda. Motivasi sudah ada pada
saat seseorang akan melakukan sesuatu, namun mungkin tidak Anda sadari.
Anda perlu mengetahui apa sebenarnya motivasi belajar Anda. Atau bisa
juga lebih khusus, misalnya apa motivasi Anda untuk mengambil matakuliah
tertentu.
Mungkin Anda mengikuti perkuliahan di UT untuk mendapatkan gelar sarjana
sebagai syarat kenaikan pangkat. Apapun motivasi Anda, cobalah untuk
mengenalinya. Bergabunglah dengan mahasiswa lain yang memiliki motivasi
yang sama. Dengan cara tersebut, Anda akan dapat saling memotivasi untuk
berhasil. Sebagai contoh: mahasiswa yang mengikuti kuliah di UT sebagai
upaya untuk persyaratan kenaikan pangkat, mungkin dapat berkumpul
bersama mereka yang memiliki tujuan yang sama untuk saling memotivasi.
Bayangkan, jika teman Anda berhasil untuk naik pangkat setelah lulus UT,
Anda tentunya akan termotivasi untuk mengikuti jejaknya bukan?!
Anda juga dapat bergabung dengan mereka yang tujuan belajarnya berbeda
untuk saling meningkatkan motivasi belajar. Apapun caranya, yang penting
adalah memperkuat motivasi belajar Anda.
|
Motivasi menggerakkan Anda untuk mencapai tujuan…..!!!
|
b. Keteraturan/ketekunan
Dalam mempelajari modul, maka orang yang mempunyai ketekunan tinggi akan
berusaha membacanya sampai selesai secara teratur. Mereka akan merasa
terganggu kalau suatu topik bahasan yang mereka baca belum
terselesaikan. Sedangkan orang yang memiliki ketekunan rendah, mudah
kehilangan minat untuk belajar. Mereka tidak merasa terganggu jika
mereka tidak selesai membaca modul seluruhnya. Bagi tipe ini, mungkin
tugas belajar yang cocok bagi mereka adalah tugas-tugas kecil yang
termasuk “short assignment”. Cobalah membaca modul sedikit demi sedikit
sambil diselingi kegiatan lain, seperti membuat ringkasan, atau
mengerjakan tes formatif. Dengan cara memecah tugas belajar seperti itu,
diharapkan Anda akan tetap termotivasi dalam menyelesaikan tugas jangka
panjang, yaitu membaca modul secara keseluruhan.
c. Beban Tugas
Tebalnya modul yang harus Anda pelajari seringkali mematahkan semangat
untuk belajar. Namun bagi mahasiswa tertentu, semakin tebal atau banyak
modul yang harus dibaca, semakin bersemangat dalam belajar. Di sisi
lain, ada tipe orang yang justru menganggap berat untuk membaca modul
yang banyak dan tebal. Mereka cenderung termotivasi jika beban belajar
sedikit. Jika Anda termasukyang alergi terhadap modul yang tebal, maka
Anda dapat mencoba untuk membuat tugas membaca modul menjadi “short
assignment” seperti pada aspek ketekunan. Buat jadwal membaca modul yang
tidak terlalu panjang. Bacalah modul sedikit demi sedikit. Yang
terpenting adalah memecah beban tugas menjadi bagian kecil sesuai dengan
tipe Anda untuk menjaga semangat belajar.
Jika Anda termasuk tipe kombinasi, maka Anda dapat menggabungkan kiat-kiat belajar dari kedua tipe yang lain.
d. Terstruktur/tidak terstruktur
Mahasiswa tertentu memilih belajar dengan cara/aturan yang
terstruktur.Misalnya, belajar dengan jadwal belajar yang teratur,
membuat sistem kontrak dalam belajar, atau membutuhkan pengarahan yang
rinci dari dosen maupun orang-orang yang lebih tahu. Sebaliknya, Anda
mungkin merasa terbebani bila harus membuat jadwal belajar. Jika ini
terjadi, Anda mungkin termasuk tipe orang yang tidak terstruktur. Anda
tidak perlu merasa bersalah bila Anda justru tidak suka membuat jadwal
belajar yang teratur. Anda tetap dapat membuat jadwal belajar dengan
gaya Anda sendiri.
Aspek kesiapan belajar dapat berkombinasi satu sama lain. Mungkin saja Anda adalah orang yang merasa tertantang jika melihat modul yang tebal dan banyak, Anda memilih sering membaca modul tetapi sedikit demi sedikit. Ada masa tertentu mungkin Anda suka membuat jadwal yang terstruktur, tapi melaksanakannya secara tidak terstruktur. Oleh karena itu………… |
|
|
Sosialisasi Dalam Belajar
Kemampuan seseorang untuk memahami suatu materi yang sedang
dipelajarinya dapat dipengaruhi oleh hubungannya dengan orang lain.
Alasan kebutuhan belajar berkelompok ini bisa bermacam-macam, seperti:- agar termotivasi untuk belajar, karena kelompok yang kuat biasanya akan saling memotivasi untuk belajar;
- lebih mudah memahami suatu informasi/pengetahuan, karena anggota dalam kelompok saling mengisi dalam belajar;
- adanya matakuliah tertentu yang menuntut belajar dalam kelompok sebagai bagian dari kegiatan atau tugas belajar. Sebagai contoh: kalau mahasiswa akan mempelajari mengenai dinamika kelompok, maka diperlukan kegiatan bersama kelompok untuk lebih memahami mengenai dinamika kelompok.
Jika Anda tidak suka belajar dalam kelompok, Anda mungkin dapat memilih belajar sendiri.
Disamping itu, ada yang memiliki kecenderungan untuk belajar dengan
bimbingan dari orang yang dianggap lebih tahu, seperti guru, dosen,
tutor, atau bahkan alumni UT.
Coba
kenali kebutuhan sosialisasi Anda. Kemandirian Anda ditentukan oleh
kemampuan Anda mengenali kebutuhan sosialisasi Anda. Baik belajar
sendiri, dengan bantuan tutor maupun belajar berkelompok; Anda tetap
mandiri jika Anda dapat memutuskan kebutuhan sosialisasi ini. Sebagai
contoh, jika Anda termasuk tipe orang yang suka belajar berkelompok.
Anda memutuskan untuk mengikuti Kelompok Belajar Mahasiswa (KBM). Ini
berarti Anda mengenali kebutuhan sosialisasi Anda.
|
Kenali kebutuhan sosialisasi Anda.
|
Tahukah Anda?
· Tahukah Anda mudah berkonsentrasi untuk belajar?
· Tahukah Anda tahu kapan saat yang paling baik bagi Anda untuk belajar?
· Tahukah Anda tahu bagaimana mempergunakan kesempatan belajar dengan efektif?
· Tahukah Anda tahu bagaimana memahami materi yang Anda pelajari dengan efektif?
|
Jika
Anda menjawab “ya” untuk semua pertanyaan tersebut, maka Anda tidak
perlu membaca topik selanjutnya. Namun, jika Anda menjawab “tidak” untuk
beberapa pertanyaan tersebut,
STRATEGI BELAJAR
Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi belajar efektif, seseorang perlu mengetahui serangkaian konsep yang akan membawanya menemukan strategi belajar yang paling efektif bagi dirinya.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Belajar mandiri bukan
berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalahartikan belajar
mandiri sebagai belajar sendiri. Kesalahpengertian tersebut terjadi
karena pada umumnya mereka yang kuliah di UT cenderung belajar sendiri
tanpa tutor atau teman kuliah. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun tanpa bantuan orang lain, dalam belajar.
Sebagai mahasiswa yang mandiri, Anda tidak harus mengetahui semua hal. Anda juga tidak diharapkan menjadi mahasiswa jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu prinsip belajar mandiri adalah Anda mampu mengetahui kapan Anda membutuhkan bantuan atau dukungan pihak lain.
Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan Anda perlu bertemu dengan
mahasiswa lain, kelompok belajar, pengurus administrasi di UPBJJ,
tutor, atau bahkan tetangga yang kuliah di universitas lain.
Bantuan/dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk belajar,
misalnya, mengobrol dengan tetangga yang kuliah di universitas lain,
seringkali dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar.
Bantuan/dukungan dapat juga berarti kamus, buku literatur pendukung,
kasus dari surat kabar, berita dari radio atau televisi, perpustakaan,
informasi tentang jadwal tutorial, dan hal lain yang tidak berhubungan
dengan orang.
Yang terpenting adalah Anda mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi.
Identifikasi sumber informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar proses
belajar Anda pada saat Anda membutuhkan bantuan atau dukungan.
- Media Belajar
Salah satu ciri utama belajar jarak jauh adalah penggunaan media
belajar. Media belajar utama di UT adalah bahan ajar cetak yang dikenal
sebagai modul modul. Masing-masing media mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Anda dapat memilih media mana yang sesuai untuk mendukung
belajar Anda. Klik Belajar Efektif dengan Media untuk mengetahui
lebih jauh mengenai media belajar. Pada topik tersebut, Anda akan
memperoleh informasi mengenai kiat-kiat memaksimalkan penggunaan media
untuk kepentingan belajar
Penggunaan media untuk kepentingan belajar ini juga merupakan salah
satu bentuk strategi belajar. Sebagai contoh, media audio akan sangat
membantu bagi orang yang memiliki gaya belajar “auditorial”. Penjelasan
lebih lanjut mengenai gaya belajar dapat Anda peroleh pada topik Mengenali Gaya Belajar.
Penggunaan media untuk belajar sering dianggap aneh karena tidak biasa
bagi mereka yang terbiasa belajar tatap muka. Pada proses belajar jarak
jauh, penggunaan media bukan sesuatu yang aneh. Sebagai mahasiswa UT
bagaimana jika Anda mencoba mengenali media-media belajar yang
disediakan UT? Siapa tahu Anda akan merasa lebih mudah untuk belajar
melalui media pendukung tersebut? Siapa tahu juga, media pendukung
tersebut dapat menjadi strategi belajar yang efektif bagi Anda?
- Strategi Belajar Efektif
Adanya jarak secara fisik antara pengajar dan mahasiswa, membuat beberapa fungsi pengajar tidak
berperan, seperti misalnya fungsi pengajar dalam memberikan materi ajar
pada saat perkuliahan atau fungsi pengajar dalam mendisiplinkan
mahasiswa untuk mengikuti perkuliahan. Fungsi-fungsi pengajar semacam
itulah yang tidak ada pada sistem BJJ, sehingga harus disiasati
sendiri oleh mahasiswa BJJ melalui strategi belajar. Misalnya, Anda
harus pandai membuat jadwal untuk membaca bahan ajar, melalui modul atau
media lain, sebagai salah satu cara berkomunikasi dengan pengajar.
Materi ajar mewakili pengajar karena materi ajar merupakan hasil
pemikiran pengajar. Anda juga harus mensiasati diri sendiri untuk
berdisiplin melaksanakan jadwal yang telah Anda buat. Jika mahasiswa
pada umumnya harus berdisiplin pergi ke kuliah, maka Anda dapat
merencanakan sejumlah waktu yang sama untuk dipakai membaca modul. Anda
justru beruntung karena dapat belajar di mana saja. Yang harus Anda
lakukan adalah berdisiplin untuk menentukan kapan saat belajar.
Merencanakan strategi belajar merupakan keterampilan khusus
yang perlu dikembangkan mahasiswa BJJ. Sebagai mahasiswa BJJ, Anda
tidak dapat menggunakan kebiasaan belajar tatap muka jika ingin
berhasil. Jika Anda membawa kebiasaan belajar tatap muka untuk
belajar pada sistem BJJ, maka Anda akan mengalami berbagai kesulitan.
Sebagai contoh, Anda mungkin terlalu sibuk bekerja sehingga lupa
belajar. Anda juga dapat terjebak pada kegiatan rutin di rumah seperti
mengurus anak, arisan, rapat RT; sehingga Anda tidak terampil untuk
mensiasati waktu belajar Anda. Dalam proses belajar jarak jauh, tidak
ada orang (guru/dosen) yang membantu Anda untuk mengingatkan atau
menyuruh Anda belajar selain diri Anda sendiri. Hanya diri Anda yang
dapat memicu dan memacu proses belajar Anda.
Kebiasaan belajar tatap muka tidak mudah diganti begitu saja. Oleh
karena itu, mahasiswa BJJ perlu belajar mengenai keterampilan khusus
yang dapat membantu Anda untuk belajar mengenai bagaimana caranya belajar.
Dengan mempelajari berbagai keterampilan khusus dalam belajar ini, maka
Anda akan dapat mensiasati belajar dalam sistem BJJ, seperti
Universitas Terbuka.
0 komentar:
Posting Komentar